cover
Contact Name
Nia Kurniasih
Contact Email
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Gedung Sosioteknologi, Labtek VII, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sosioteknologi
ISSN : 18583474     EISSN : 2443258X     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Sosioteknologi is a journal that focuses on articles that discuss results of an intersection of research fields of science, technology, arts, and humanities as well as the implications of science, technology, and arts on society. It is published three times a year in April, August, and December. Jurnal Sosioteknologi is a collection of articles that discuss research results, conceptual ideas, studies, application of theories, and book reviews. Jurnal Sosioteknologi has been indexed by Google Scholar and Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474 Jurnal Sosioteknologi adalah jurnal yang memfokuskan pada tulisan berupa penelitian interseksi bidang ilmu sains, teknologi, seni, dan ilmu kemanusiaan serta implikasi sains teknologi dan seni terhadap kehidupan masyarakat. Terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Jurnal Sosioteknologi berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan aplikasi teori, serta ulasan buku. Jurnal Sosioteknologi telah terindeks oleh Google Scholar, Citerseerx, dan Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2014)" : 9 Documents clear
TRANSFORMASI BUDAYA SAINS DAN TEKNOLOGI : MEMBANGUN DAYA KREATIVITAS Yasraf Amir Pilliang
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.1

Abstract

Hubungan antara pembangunan sains-teknologi dan pengembangan sosial-budaya pada dasarnya bersifat timbal balik. Di satu sisi, nilai-nilai budaya dalam masyarakat tertentu sangat mendukung pengembangan sains pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, pengenalan atau difusi sains dan teknologi tertentu secara fundamental dapat mengubah nilai-nilai budaya masyarakat itu sendiri. Kedua nilai pada dasarnya hadir dalam berbagai cara, dan kreativitas adalah manifestasi dasar nilai-nilai tersebut. Akan tetapi, nilai-nilai hidup itu sendiri biasanya tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai yang diperlukan untuk pengembangan kreativitas dalam sains dan teknologi. Di sini, kita berbicara tentang "kesenjangan budaya antara nilai-nilai yang terkait, sebagai konsekuensi logis dari karakter budaya negatif unlsolved tertentu: budaya mimesis, kandang dari status quo, mentalitas jalan pintas, model ketidakseimbangan berpikir. Hasilnya adalah kontradiksi tertentu antara nilai-nilai sosial budaya dan nilai-nilai sains-teknologi. Untuk menciptakan nilai-nilai yang lebih seimbang, yang mendukung pengembangan sistem ilmu-teknologi dan sistem sosial-budaya, pengenalan serangkaian strategi budaya sangat diperlukan: untuk membangun sebuah "budaya ketiga", untuk mengembangkan model berpikir yang seimbang, untuk menciptakan masyarakat yang kreatif, untuk meningkatkan budaya produktif, dan untuk membangun ruang representasi bagi komunikasi sains dan teknologi di masyarakat. Kata kunci : transformasi, sains-teknologi, sosial-budaya, kreativitas The relation between science-technological development and socio-cultural development is basically reciprocal in its nature. On the one hand, certain cultural values in a particular society are highly supportive for the development of science and technology. On the other, the introduction or diffusion of a certain science and technology can fundamentally change the cultural values themselves. Both values are basically present in various ways, in which creativity is their fundamental manifestation. However, the living values themselves are not usually in line with the values that are necessary for the development of creativity in science and technology. Here, we talk about a "cultural discrepancy between related values, as a logical consequences of particular unlsolved negative cultural characters: mimetic culture, the cage of status quo, short cut mentality, imbalance model of thinking. The result is a certain contradiction between socio-cultural values and science-technological values. To create a more balance of values, which are supportive for the development of both science-technological system and socio-cultural system, the introduction of a set of cultural strategies is higly necessary: to build a "third culture", to develop a balance model of thinking, to create a creative society, to enchance a productive culture, and to construct a representational space for the communication of science and technology in the society. Keywords: transformation, science-technology, socio-culture, creativity
KAJIAN MORALITAS TEKNOLOGI PINTU PERLINTASAN KERETA API (Studi Kasus: Pintu Perlintasan Kereta Api Cikudapateuh Bandung) Idhar Resmadi
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.2

Abstract

Kecelakaan kereta api merupakan salah satu peristiwa transportasi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu permasalahan yang mengemuka adalah persoalan pintu perlintasan kereta. Kecelakaan yang sering terjadi di sekitar pintu perlintasan disebabkan kelalaian petugas penjaga pintu atau sikap dari para pengemudi yang nekat. Faktor manusia dan teknologi sering menjadi sorotan dalam banyak kasus kecelakaan kereta api. Konsep mengenai determinisme teknologi dan konstruksi sosial memang merupakan dua kutub yang seolah-olah saling berlawanan dalam melihat suatu fenomena teknologi. Tulisan ini membahas bagaimana suatu pintu perlintasan kereta api dipandang sebagai salah satu unsur teknologi yang berperan penting dalam menjaga keselamatan manusia. Kajian ini mengamati faktor manusia dan nonmanusia dalam melihat moralitas teknologi pintu perlintasan kereta api di Cikudapateuh, Bandung. Kata Kunci: teknologi, moralitas, pintu perlintasan kereta api, transportasi Train wreck is one of the transportation accidents that often occur in Indonesia. One of the problems that often arise is that of railroad crossings due to negligence of the officers in charge or to reckless motorists. Human factors and technology are often in the spotlight in many cases of train accidents. The concept of technological determinism and social construct is a two-seemingly-contradictory view of technological phenomena. This paper outlines how rail crossings are viewed as an element of technology that plays an important role in human safety. This study observes human and non-human factors in perceiving the morality of railroad crossings technology in Cikudapateuh, Bandung. Keywords: technology, morality, railway crossings, transportation
TRANSITIVITY IN TELEPHONE CONVERSATION IN A BRIBERY CASE IN INDONESIA : A FORENSIC LINGUISTIC STUDY Dana Waskita
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.3

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah kajian linguistik atas percakapan telepon dalam bahasa Indonesia pada kasus korupsi yang terjadi baru-baru ini, khususnya sebuah kasus penyuapan. Pendekatan linguistik pragmatis dan sistemik fungsional digunakan sebagai metode untuk mengungkapkan fakta-fakta yang ditemukan pada kasus penyuapan sebagai suatu jenis kasus hukum dalam studi Linguistik Forensik. Percakapan telepon dari dua jenis penyuapan dikumpulkan sebagai data penelitian ini. Data dianalisis secara semantis, pragmatis, dan sintaktis. Ditemukan bahwa para pelaku menggunakan beberapa kode tertentu untuk berkomunikasi. Mereka juga menggunakan cara tertentu untuk menyampaikan tindak tutur lokusi untuk mendapatkan ilokusi untuk mencapai efek perlokusi yang mereka inginkan. Banyak proses materi muncul pada transkrip percakapan telepon para pelaku (koruptor) yang menunjukkan tindakan yang mereka lakukan. Proses materi yang muncul dalam percakapan menunjukkan gejala bahwa permintaan langsung dilakukan oleh pihak yang lebih kuat kepada interlokutor untuk mempersiapkan bahan-bahan. Kata kunci : linguistik forensik, semantik, pragmatik, sintaksis, percakapan telepon, penyuapan This study applies linguistics to investigate telephone conversations on a recent corruption case, to be specific, a bribery, in Indonesia. A pragmatic and systemic functional Linguistic approach was used as the method to reveal the facts on a bribery as a type of legal case in forensic linguistic study. The telephone conversations on two different types of bribery were collected as the data of this research. The data were analyzed semantically, pragmatically, and syntactically. It was found that the perpetrators used some particular codes to communicate. They also used a certain way to convey locutions to get the illocution to achieve the effect of the perlocution they wanted. Many material processes appeared in the transcripts of the telephone conversations of the actors (corruptors) which show the actions performed by the actors. The material process that appears in the conversation suggests a direct request from the more powerful to prepare materials to the interlocutor. Keywords : forensic linguistic, semantics, pragmatics, syntax, telephone conversation, bribery
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK MATERIAL KONSTRUKSI DALAM UPAYA PEMECAHAN MASALAH SOSIAL SERTA PENINGKATAN TARAF EKONOMI MASYARAKAT Muhammad Dwi Nugroho; Muhammad Dzikri Ridwanulloh Annur
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.4

Abstract

Dewasa ini, kemajuan ilmu dan teknologi telah menghadirkan perubahan yang begitu signifikan. Kehidupan yang semula penuh dengan kesederhanaan kini berubah menjadi sangat modern. Sesuatu yang melandasi hal tersebut ialah ilmu. Dengan hadirnya ilmu, segala aspek kehidupan kini berubah sangat drastis. Ilmu membantu kehidupan manusia menjadi lebih dinamis karena keadaan sosial di suatu lingkungan masyarakat berkaitan erat dengan ilmu. Konflik sosial serta keadaan ekonomi rendah di suatu masyarakat dapat dipecahkan dengan ilmu dan teknologi. Perekaciptaan material bangunan pada sebuah konstruksi, yaitu batu bata dari kotoran sapi dapat berpengaruh dalam berbagai bidang seperti bidang sosial dan ekonomi yang selama ini banyak menjadi masalah dalam masyarakat. Konflik sosial dan ekonomi yang terjadi menarik untuk dikaji melalui disiplin ilmu teknik sipil. Dalam dunia konstruksi, kotoran sapi dapat didaur ulang menjadi suatu material bangunan, yakni sebagai pengganti batu bata. Selain upaya memecahkan konflik sosial masyarakat, batu bata kotoran sapi juga dapat menjawab masalah ekonomi masyarakat karena mampu menyediakan lapangan kerja dalam pemanfaatan limbah kotoran sapi. Kata kunci : kotoran sapi, material konstruksi, masalah sosial, ekonomi masyarakat Today the advancement of science and technology has brought significant changes. Life that was previously full of simplicity has now turned into modernity. The agent of change is science. With the presence of science, all aspects of life change so drastically. Science helps human life become more dynamic as the social condition of a public environment is closely related to science. Social conflicts as well as low economic circumstances in a society can be alleviated by science and technology. Innovation in the manufacture of building materials for construction, such as bricks from cow dung, can be influential in many fields, especially social and economic, which is still a problem commonly found in the community. Social and economic conflicts that occur are interesting to study through a civil engineering approach. In the construction world, cow dung can be recycled into a building material that is a substitute for bricks. In addition to the efforts to solve the social conflicts, cow dung bricks can also answer the economic problem of the society because it can provide employment in the use of cow manure. 0Keywords : cow manure, material of construction, social issues, economy of society
KAJIAN DIFUSI INOVASI KONVERGENSI MEDIA DI HARIAN PIKIRAN RAKYAT Idhar Resmadi; Sonny Yuliar
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.5

Abstract

Konvergensi media merupakan salah satu perkembangan media massa yang melibatkan banyak faktor teknologi di dalamnya. Kehadiran internet mendorong media massa menerapkan konsep konvergensi media seperti media online, e-paper, e-books, radio streaming, media sosial, dan lain-lain. Persaingan bisnis media menjadi salah satu faktor pendorong media massa menerapkan konsep ini karena perkembangan teknologi tidak hanya mengandalkan format cetak (koran, majalah, buku) semata. Inovasi konvergensi media dibutuhkan agar media massa mampu tetap bersaing di era bisnis dewasa ini. Sebagai salah satu bentuk inovasi, konvergensi media memerlukan berbagai proses dan tahapan dalam penerapannya. Tulisan ini akan menelusuri proses terjadinya difusi inovasi konvergensi media dengan objek penelitian harian Pikiran Rakyat. Penelitian secara kualitatif ini menggambarkan bagaimana konvergensi media mampu diadopsi oleh suatu media massa secara bertahap. Kata kunci: konvergensi media, difusi inovasi, media massa ABSTRACT The convergence of media is one of the developments of mass media that involve many technology factors in it. The existence of internet encourages the media to apply the concept of convergence of media such as online media, e-paper, e-books, radio streaming, social media, and others. Competition in media business is one factor driving the mass media to apply this concept because the mass media today does not merely rely on printted formats (newspapers, magazines, books) alone. Media convergence innovation is deemed necessary in order that the mass media be able to remain competitive in today's media business era. As one of the innovations in the mass media, media convergence requires a variety of processes and stages in the application. This paper will explore the process of diffusion of convergence innovation in the dailynews Pikiran Rakyat. This qualitative study describes how the media convergence is adopted by the mass media in stages. Keywords: media convergence, diffusion of innovation, mass media
MAKNA SIMBOL EMOTIKON DALAM KOMUNITAS KASKUS Alila Pramiyanti; Maylanny Christin
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.6

Abstract

Simbol atau lambang adalah suatu tanda untuk menunjuk sesuatu berdasarkan kesepakatan bersama. Penelitian ini membahas penggunaan simbol yang berupa emotikon untuk menjelaskan hal-hal yang tidak terwakili karena keterbatasan nada, suara, dan ekspresi yang belum terwakili. Penelitian ini menggunakan semiotika Pierce yang menganalisis emotikon yang ada pada komunitas Kaskus. Penelitian ini menunjukkan emotikon Kaskus memiliki makna untuk menekankan ekspresi, mempertegas emosi, bentuk apresiasi positif, reputasi, sindiran, metafora, serta stereotip. Selain itu, emotikon yang terdapat pada komunitas Kaskus sangat bervariatif dan menampilkan semangat anak muda yang diwakili atribut seperti warna mencolok serta gambar kreatif. Kata kunci: emotikon, Kaskus, komunitas, makna, simbol A symbol or an emblem is a sign to point at something based on mutual agreement. This study discusses the use of symbols such as emoticons to explain things that are not represented due to the limitations of tone, voice, and expressions. This study analyzes emoticons used in the Kaskus community by using Pierce's semiotics. This study suggests that Kaskus' emoticons have some meanings to emphasize expressions, reinforce emotions, indicate positive appreciations, reputation, satires, metaphors, and stereotypes. In addition, emoticons used in Kaskus community are highly varied and show the spirit of young people, represented by attributes such as bright colors and creative images. Keywords: emoticon, Kaskus, community, meaning, symbol
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TOEFL DENGAN NILAI MATA KULIAH BAHASA INGGRIS MAHASISWA Studi Kasus Mahasiswa Telkom Economics and Business School, Telkom University Iis Kurnia Nurhayati; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.7

Abstract

Saat ini Test of English as A Foreign Language (TOEFL) telah menjadi tren di dunia akademis. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah, menerapkan skor TOEFL sebagai salah satu syarat untuk lulus ujian tesis. Selain itu, pentingnya bahasa Inggris di perguruan tinggi ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran bahasa Inggris sebagai Mata Kuliah Umum atau Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang biasanya diberikan dalam dua semester. Di Sekolah Ekonomi dan Bisnis Telkom, Telkom University, bahasa Inggris umumnya diberikan di setiap semester, ganjil dan genap, di tahun pertama. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan nilai TOEFL mahasiswa, nilai mata kuliah General English, dan nilai mata kuliah English for Business. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara ketiga nilai/skor tersebut dan mengetahui apakah perbedaan tersebut bersifat signifikan atau tidak. Uji sampel berpasangan dan analisis varians (ANOVA) digunakan dalam penelitian ini sebagai teknik analisis untuk mengetahui apakah perbedaan antara ketiga nilai itu signifikan atau tidak. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Telkom Economy and Business School, Telkom University yang telah lulus TOEFL, Bahasa Inggris I (General English), dan Bahasa Inggris II (English for Business). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif ada perbedaan yang signifikan antara ketiga nilai tes bahasa Inggris. Kata kunci : TOEFL, General English, English for Business, nilai, perbedaan Recently, Test of English as A Foreign Language (TOEFL) has become a trend in the academic world. Some universities in Indonesia, both private and state, apply TOEFL score as one of the requirements to pass thesis examination; in addition, the importance of English in higher education is shown by the existence of English subjects as general subjects or Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) which are commonly given in two semesters. In Telkom Economics and Business School, Telkom University, English is generally given in each semester, odd and even, of the first year. This research is conducted to compare students' scores in TOEFL, General English subject, and English for Business subject. The aim of the research is to find out whether there is a difference between the three scores, and to figure out the significance of the difference. Paired Sample Test and Varians Analysis (ANOVA) were used in this research as the analysis techniques to find out whether the differences of the three scores were significant or not. Population of the research were students of Telkom Economics and Business School, Telkom University who had passed the TOEFL, Bahasa Inggris I (General English subject ), and Bahasa Inggris II (English for Business subject). The result of the research shows that there is a significant difference between the three scores of the English tests. Keywords : TOEFL, General English, English for Business, score, difference
MEMBANGUN PERILAKU MASYARAKAT ATAMBUA MELALUI PEMANFAATAN POTENSI DAERAH DAN KEAMANAN PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE Chairil Nur Siregar
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.8

Abstract

seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata. Namun, pemanfaatan potensi daerah ini oleh masyarakat belum optimal. Hal ini disebabkan masyarakat tidak memiliki keterampilan, pengalaman, pengetahuan, dan motivasi dalam menggali potensi daerah. Keadaan ini sudah lama terjadi tetapi belum ada usaha baik secara pribadi, masyarakat, maupun pemerintah untuk mengubah pola perilaku tersebut dengan kemauan untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal. Selain itu, beberapa faktor turut menguatkan pelemahan kesadaran masyarakat dalam menggali potensi daerahnya seperti faktor keamanan dan pelanggaran hukum melalui aksi penyelundupan serta aksi ilegal lainnya. Selain itu, faktor tapal batas negara antara Indonesia dan Timor Leste yang belum selesai turut memengaruhi kesadaran masyarakat Atambua dalam menggali potensi yang dimilikinya. Diperlukan upaya signifikan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut seperti dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan oleh pemerintah daerah serta pemerintah pusat bersama para pemuka adat, misalnya, untuk menyelesaikan permasalahan tapal batas negara. Peran serta masyarakat dalam bidang keamanan dapat lebih digalakkan melalui babinsa dan linmas di setiap desa dan masih berjalannya sistem keamanan lingkungan (siskamling) pada tiap permukiman di daerah perbatasan. Kata kunci : perilaku, potensi daerah, keamanan perbatasan. Atambua sub-district of Belu Regency, East Nusa Tenggara Province, is home to abundant natural resources such as agriculture, plantations, farms, and tourism. Yet, the utilization of the potentials of this area by the public is not yet optimal. This is because its people do not have the skills, experience, knowledge, and motivation to benefit from the region. This situation has been happening for a long time but there has been no attempt made by either the private, public, or government body to change the pattern of this behavior with willingness to optimally exploit the potentials of the region. In addition, several factors are involved in the decrease of public awareness in exploiting the potential of their region such as safety factor and violation of law in the form of smuggling and other illegal actions. Also, the factor of an unresolved conflict about the state boundary between Indonesia and East Timor has also influenced the awareness of the Atambua people in exploring their potentials. Significant efforts are needed to resolve these issues such as by conducting disseminations and providing trainings by the local governments and the central government, along with the traditional leaders, to resolve the issues of national borders. The participation of the community in the field of security can be promoted through babinsa and Linmas at every village and the neighborhood security system (siskamling) at each settlement in the border area. Keywords : behavior, regional potential, border security
Dunia Forensik Itu Lucu: Sebuah Rekam Jejak dr. Abdul Mun‟im Idries, Sp.F Prima Roza
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.9

Abstract

Buku dengan judul Dunia Forensik Itu Lucu: Sebuah Rekam Jejak dr. Abdul Mun’im Idries, Sp.F merupakan buku yang men-jelaskan berbagai cerita tentang kiprah dokter forensik terkemuka Indonesia dr. Mun‟im Idries dalam rentang waktu 40 tahun pengab-diannya. Buku ini mengisahkan banyak cerita yang belum pernah diungkapkan ke publik. Buku yang bergenre semibiografi ini memiliki mutu yang tinggi karena ditulis sebelum dr. Mun‟im Idries menghadap sang Khalik.

Page 1 of 1 | Total Record : 9